Harga minyak dunia naik tipis di akhir perdagangan Senin atau Selasa pagi WIB (16/10), dipacu ketegangan geopolitik AS-Arab Saudi atas hilangnya wartawan Saudi. Perihal ini menyebabkan kecemasan supply minyak dari Riyadh dan prospek keinginan periode panjang. 

Minyak mentah Brent untuk pengiriman Desember makin bertambah US $ 0, 35 jadi US $ 80,78 per barel di London ICE Futures Exchange. Minyak mentah AS, West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman November naik US $ 0, 44 jadi US $ 71 , 78 per barel di New York Mercantile Exchange. Minggu lantas, ke - 2 kontrak jatuh lebih dari 4% sebab pasar saham AS turun. 
Akan tetapi ketegangan geopolitik pada Amerika Serikat menjadi customer minyak penting dunia dengan Arab Saudi menjadi salah satunya produsen minyak mentah paling besar, memberi dukungan kenaikan harga minyak pada perdagangan Senin (15/10). Riyadh sudah ada dibawah desakan semenjak jurnalis Jamal Khashoggi, seseorang kritikus kerajaan yang jadi kolumnis untuk The Washington Post, hilang pascamemasuki Konsulat Saudi di Istanbul pada 2 Oktober. 

Baca Juga : Harga Kawat Argon dan Harga Psang AC

Presiden AS Donald Trump sudah meneror hukuman berat bila diketemukan jika Khashoggi terbunuh di kantor konsulat. Sesaat Arab Saudi tidak tinggal diam atas ancaman AS. Saudi menjelaskan akan membalas aksi apapun atas masalah Khashoggi. Ketegangan ini berlangsung waktu pasar minyak global, siap-siap untuk sangsi AS pada Iran yang mulai laku pada 4 November. 

Amerika Serikat akan memotong penjualan minyak Iran jadi 0. Didapati, Turki serta Italia ialah konsumen minyak mentah Iran di luar Tiongkok, India, serta Timur Tengah. Beberapa produsen mempunyai tujuan untuk tingkatkan produksi di dalam penurunan export Iran. Irak merencanakan tingkatkan export dari pelabuhan di selatan jadi 4 juta barel / hari (bph) pada kuartal pertama 2019. 

Baca Juga : Biaya Pasang AC dengan Biaya Perawatan AC

"Bila Saudi tidak hadir untuk selamatkan saat sanksi-sanksi Iran diawali ... itu akan jadikan pasar begitu kekurangan. Itu ialah ketakutan yang sebelumnya menggerakkan harga tambah tinggi," kata Phil Flynn, seseorang analis di Price Futures Grup di Chicago.